Dengan di pimpin oleh Bapak Mukhamad Wahyu Saputra, S.Pd., Bapak Mugiono Prasetyo, S.Pd,, serta Bapak Denny Farisman, S.Pd. yang membimbing dua kelas yang sedang praktik secara bersamaan .Mari kita simak berita dan foto fotonya
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.

This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.

5 S SEBAGAI SEMBOYAN PEMBENTUK KARAKTER
(Hasil
Wawancara Redaksi Nastupa Dengan Kepala Sekolah)
( Reporter Uzlifatul Qomariyah & Ahmad Prasetya )
|
Akhir-akhir
ini dunia pendidikan selalu berbicara tentang pendidikan karakter dalam
kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum yang digunakan juga berhubungan dengan
karakter yaitu Kurikulum 2013. Setiap sekolah punya
siasat tersendiri untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan karakter di sekolah
mereka, tidak ketinggalan pula sekolah kita SMK Putra Bangsa Salaman juga turut
mewujudkan pendidikan karakter tersebut.
Menurut
kepala sekolah SMK Putra Bangsa Salaman, Kuntoro, S.Pd. Pendidikan karakter adalah sebuah pendidikan
yang ditujukan untuk membuat siswa-siswi mengerti akan karakter yang mereka
miliki masing-masing. Jadi tujuan dari penerapan pendidikan karakter ini adalah
agar siswa-siswi mampu menjadi pemuda yang lebih memahami karakter yang mereka
miliki.
“Setiap
manusia pasti mempunyai karakter masing-masing, namun masih banyak yang belum
memahami karakter yang mereka miliki, begitu pula SMK Putra Bangsa Salaman”
ungkap pak Kun. Beliau berpendapat bahwa
SMK kita belum maksimal dalam
menerapkan pendidikan karakter, karena pada dasarnya pengetahuan mereka tentang
karakter masih kurang.
Untuk
itu, dalam perwujudan pendidikan karakter, SMK Putra Bangsa Salaman memiliki
semboyan yang biasa disingkat dengan 5s. Apa itu 5s? Semua
warga SMK Putra Bangsa Salaman pasti mengerti maksud dari semboyan tersebut. 5s
itu kependekan dari Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun. Mengapa SMK Putra
Bangsa Salaman memilih semboyan demikian? Untuk memahami arti semboyan
tersebut, inilah makna yang diungkapkan kepala sekolah kita:
1. Senyum
Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, senyum merupakan
ibadah. Siapa saja yang memberikannya kepada orang lain, maka ia akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT yang berupa pahala.
Menurut Pak Adik, senyum
merupakan landasan awal untuk menerapkan pendidikan karakter yang ada di
sekolah. Setiap warga SMK Putra Bangsa Salaman diharuskan untuk memberikan
senyum satu sama lain, baik antara guru dengan guru, guru dengan siswa dan
siswa dengan siswa. Pemberian senyum satu sama lain akan mengajarkan pada
mereka tentang sifat keramahan. Selain itu, orang-orang yang sering tersenyum
akan terhindar dari beberapa penyakit.
2. Sapa
Setelah melempar senyum kepada orang lain, sapaan
merupakan pelengkap yang sempurna. Walaupun tidak menyebutkan nama, sapaan bisa
berupa salam. Tujuan dari penerapan “sapa” dalam SMK Putra Bangsa Salaman
adalah membentuk pribadi yang mudah bergaul dan mengenal orang lain.
Allah SWT menyukai
orang-orang yang saling menyapa satu sama lain, orang-orang seperti itulah yang
akan masuk surgaNya. Hal itu telah dijelaskan dalam Al-Qur’an yang artinya
sebagai berikut “barang siapa yang tidak memberikan sapa kepada orang lain,
maka orang itu Aku haramkan masuk ke dalam surgaKu”.
3. Salam
Memberikan salam dapat diartikan pula dengan memberikan
doa. Barang siapa yang memberikan salam kepada orang lain, maka dia telah
mendoakan orang
tersebut. Dan barang siapa yang mendapatkan salam dari
orang lain, berarti orang tersebut mendapatkan doa dari orang lain. Selain itu,
pengucapan salam mampu menghapuskan dosa-dosa yang telah kita miliki.
Tujuan diterapkannya kata
“salam” agar semua warga SMK Putra Bangsa Salaman terbiasa untuk memberikan
salam ketika saling bertemu, bukan malah memalingkan pandangan dan berpura-pura
tidak tahu.
4. Sopan
Akhir-akhir ini, kesopanan
mulai luntur. Faktor utamanya adalah modernisasi yang lebih mendunia dan
dianggap lebih menyenangkan. Namun, pernyataan yang demikian salah besar. Suatu
negara yang bangsanya tidak mempunyai etika merupakan negara yang membuat hancur
dirinya sendiri. Mengapa demikian? Negara yang bangsanya tidak beretika,
lama-kelamaan akan melahirkan bibit-bibit kejahatan, baik kriminal, teroris,
dll. Untuk itu SMK Putra Bangsa Salaman menerapkan kesopanan agar etika bangsa
Indonesia lebih baik.
5. Santun
Pasangan dari Sopan adalah
santun, jadi jika seseorang menginginkan etikanya baik, maka dia harus memiliki
sopan santun yang baik pula.
Setelah
semua mengetahui makna dari 5s, diharapkan dapat tercipta karakter yang lebih
baik di SMK Putra Bangsa Salaman sehingga lingkungan sekolah lebih harmonis.
Setelah mengetahui seluk-beluk pendidikan
karakter di SMK Putra Bangsa Salaman. Kepala Sekolah SMK Putra Bangsa Salaman, Kuntoro, S.Pd. berpesan agar SMK Putra
Bangsa Salaman mampu menjadi sekolah yang lebih baik lagi, sehingga prestasinya
dalam dunia akademik maupun non akademik makin banyak dan membanggakan.
KEIKUTSERTAAN LOMBA JALAN CEPAT 10 K
Sehat adalah melakukan sebuah kegiatan dengan menggerakkan seluruh anggota badan yang berguna untuk membangkitkan 22 siswa PASSUS (Pasukan Khusus) SMK Putra Bangsa Salaman, dengan menggunakan seragam Dinas Lapangan/DINLAP (Seragam Kegiatan Khusus Siswa) dan juga mencoba tampil beda dengan kontingen dari sekolah lain.
Seragam ini berunsur sebagai bagian dari semangat kebersamaan, dimana celana coklat dan kaos biru melambangkan gerakan yang sejajar antara gerak langkah semangat berkegiatan dengan kebanggaan membawa bendera SMK Putra Bangsa Salaman. Degan menggunakan sepatu PDL yang setiap hari digunakan siswa untuk bersekolah, bukan berarti memperlambat langkah, namun menciptakan gerakan yang selaras dan sepadan, sehingga membuta sebuah perbedaan dalam sebuah tim.
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 SMK

1.
Latar
Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013
a.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
seperangkatrencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaranserta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
b.
Dimensi Kurikulum:
-
Rencana mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
-
Cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran
c.
Alasan pengembangan kurikulum terangkum dalam table berikut
ini:
Tantangan Masa Depan:
1. Globalisasi
2. Masalah
Lingkungan Hidup
3. Perkembangan
Teknologi &Informasi
4. Penerapan
ilmu dan teknologi
5. Ekonomi
berbasis pengetahuan
6. Kebangkitan
Industri & Budaya
7. Pergeseran
kekuatan ekonomi dunia
8. Pengaruh
dari imbas teknosains
9. Mutu
pada Sektor Pendidikan
|
Kompetensi Masa Depan:
1. Kemampuan
Berkomunikasi
2. Kemampuan
Berpikir jernih dan kritis
3. Kemampuan
menjadi warga Negara yang efektif
4. Toleran
terhadap pandangan yang berbeda
5. Kemampuan
sesuai bakat dan minat
|
Fenomena Negatif yang mengemuka:
Perkelahian pelajar,
Narkoba, Korupsi,Plagiarisme, Kecurangan dalam Ujian,Gejolak Masyarakat
|
Persepsi Masyarakat:
1. Terlalu
menitikberatkan pada masalah kognitif (satu arah(
2. Beban
siswa terlalu berat
3. Kurang
bermuatan karakter
|
2.
Rasional
Pengembangan Kurikulum 2013
Rasional
pengembangan Kurikulum didasarkan pada langkah pengembangan Kurikulum Berbasis
kopetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006yang mencakup
kopetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
Tantangan
dalam pengembangan Kurikulum:
a. Tantangan
Internal
-
Pemenuhan Standar Pendidikan Nasional ( Standar
Pengelolaan, Biaya, Sarana Prasarana, Pendidik dan tenaga Kependidikan, Isi,
proses, penilaian, dan Standar Kopetensi Lulusan).
-
Perkembangan penduduk dilihat dari usia
produktif, SDM, dan kemampuan menjadi modal pembangunan.
b. Tantangan
Eksternal (Lihat table Sebelumnya)
c. Penyempurnaan
Pola Pikir
Perubahan
Pola Pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
-
Dari Berpusat pada Guru menuju berpusat pada siswa
-
Dari satu arah
menuju interaktif
-
Dari isolasi menuju lingkungan jejaring
-
Dari pasif menuju aktif menyelidiki
-
Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata
-
Dari pembelajaran pribadi menuju berbasis tim
-
Dari luas menuju prilaku khas memberdayakan
kaidah keterikatan
-
Dari stimulus rasa tunggal menuju stimulasi ke
segala penjuru
-
Dari alat tunggal menuju alat multimedia
-
Dari hubungan satu arah menuju kebutuhan
kooperatif
-
Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan
-
Dari usaha sadar tunggal menuju jamak
-
Dari satu ilmu pengetahuan menuju pengetahuan
disiplin jamak
-
Dari control terpusat menuju otonomi dan
kepercayaan
-
Dari pemikiran factual menuju kritis
-
Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran
pengetahuan
a. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
b. Mengembangkan
perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
c. Memahami
dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
d. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
e. Isi
Kopetensi Kurikulum dirancang dalam bentuk KI (Kopetensi Inti) Kelas, dan
Dirinci ke Kopetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
4.
Proses
Pembelajaran (Intrakulikuler dan Ekstrakulikuler) Kurikulum 2013
PEMBELAJARAN INTRAKULIKULER
|
PEMBELAJARAN EKSTRAKULIKULER
|
Pengertian: Proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata
pelajaran dalam structural kurikulum yang dilakukan dikelas
|
Pengertian: Kegiatan yang dilakukan untuk aktifitas yang
dirancang sebagai kegiatan diluar pelajaran, terjadwal rutin setiap minggu.
|
BAGIAN DARI PROSES PEMBELAJARAN
|
|
1. RPP
Dikembangkan oleh Guru
2. Pembelajaran
didasarkan pada Prinsip pembelajaran Siswa Aktif
3. Pembelajaran
dilakukan dengan pengembangan ketrampilan kognitif,psikomotorik,pelatihan
secara langsung (pengetahuan dan ketrampilan), dan tak langsung.(sikap)
4. Dilaksankan
secara berkesinambungan
5. Penerapan
prinsip Pembelajaran siswa aktif dengan menerapkan 5M:
Mengamati: melihat,membaca,mendengar,menyimak.
Menanya : lisan dan tulis
Menganalisis : menghubungkan,menentukan keterkaitan,membangun cerita/konsep.
Menginformasikan:
Lisan,Tulis
Mengkomunikasikan:
Lisan,tulis,gambar,grafik,table,dll
6. Pembelajaran
remedial berdasarkan hasil ulangan,tes, dan tugas.
7. Penilaian
bersifat formatif untuk memastikan kopetensi pada tingkat yang memuaskan.
|
Ekstra Wajib:
1.
OSIS
2.
Pramuka
Ekstra Pilihan:
1. PMR
2. Olahraga
3. Pendidikan
Kemiliteran
4. Pendidikan
Jurnalistik
5. Pendidikan
Seni Budaya
6. Pendidikan
Alam
|
5.
Prinsip
Pengembangan Kurikulum 2013
a. Kurikulum
bukan sekedar kumpulan mata pelajaran melainkan sumber materi pembelajaran
untuk mencapai kopetensi.
b. Kurikulum
brdasarkan SKL (Standar Kopetensi Kelulusan) sesuai dengan satun pendidikan,
jenjang pendidikan, dan program pendidikandengan mengikuti system pendidikan
wajib belajar 12 tahun.
c. Kurikulum
didasarkan oleh pengembangan kopetensi berupa sikap,pengetahuan,ketrampilan
berpikir,dan ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam mata pelajaran.
a. Kelompok
Mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik
b. Kelompok
mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
bakat,minat dan kemampuanya.
MATA PELAJARAN
|
KELAS
|
||||||||||||
X
|
XI
|
XII
|
|||||||||||
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
||||||||
Kelompok A
(Wajib)
|
|||||||||||||
1
|
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
||||||
2
|
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||||||
3
|
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
||||||
4
|
Matematika
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
||||||
5
|
Sejarah Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||||||
6
|
Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||||||
Kelompok B
(Wajib)
|
|||||||||||||
7
|
Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||||||
8
|
Prakarya dan Kewirausahaan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||||||
9
|
Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
||||||
Kelompok C
(Kejuruan)
|
|||||||||||||
C1. Dasar Bidang Kejuruan
|
|||||||||||||
10
|
Fisika
|
2
|
2
|
2
|
2
|
-
|
-
|
||||||
11
|
Kimia
|
2
|
2
|
2
|
2
|
-
|
-
|
||||||
12
|
Gambar Teknik
|
2
|
2
|
2
|
2
|
-
|
-
|
||||||
C2. Dasar Kompetensi Kejuruan
|
|||||||||||||
13
|
Teknologi Dasar Otomotif
|
6
|
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||||
14
|
Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif
|
6
|
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||||
15
|
Teknik Listrik Dasar Otomotif
|
4
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||||
16
|
Simulasi Digital
|
2
|
2
|
||||||||||
C3. Kompetensi Kejuruan
|
|||||||||||||
17
|
Paket Keahlian 1 : Teknik Kendaraan Ringan
|
-
|
-
|
18
|
18
|
24
|
24
|
||||||
Paket Keahlian 2 : Teknik Sepeda Motor
|
-
|
-
|
18
|
18
|
24
|
24
|
|||||||
Paket Keahlian 3 : Teknik Perbaikan Bodi Otomotif
|
-
|
-
|
18
|
18
|
24
|
24
|
|||||||
Paket Keahlian 4 : Teknik Alat Berat
|
-
|
-
|
18
|
18
|
24
|
24
|
|||||||
TOTAL
|
48
|
48
|
48
|
48
|
48
|
48
|
|||||||
7.
Elemen
Perubahan Kurikulum 2013
KTSP 2006
|
Kurikulum 2013
|
Keterangan
|
TIK adalah mata pelajaran
sendiri
|
TIK merupakan sarana
pembelajaran yang dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran
lain.
|
SMP
|
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
|
Bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dan carrier of knowledge
|
SMP/SMA/SMK
|
Untuk SMA ada penjurusan
sejak kelas XI
|
Tidak ada penjurusan di SMA.
Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat.
|
SMA/SMK
|
SMA dan SMK tanpa kesamaan
kompetensi
|
SMA dan SMK memiliki mata
pelajaran wajib yang terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
|
SMA/SMK
|
Penjurusan di SMK sangat
detail (sampai keahlian)
|
Penjurusan di SMK tidak
terlalu detil ( sampai bidang studi) di dalamnya terdapat pengelompokan dan
pendalaman.
|
SMA/SMK
|